Nama : Catharina Filia Ferika
NPM : 05160300002
Dosen Pembimbing : Ibu Khairunnisa
DEFINISI PSIKOLOGI MENURUT AHLI
1. Menurut Crow & Crow
Pschycology is the study of human
behavior and human relationship. Psikologi ialah tingkah laku manusia,
yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia
lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim,
kebudayaan, dan sebagainya.
2. Menurut Sartain
Psychology is the scientific study of
the behavior of living organism,with especial attention given to human
behavior. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme
yang hidup, terutama tingkah laku manusia.
3. Menurut Wundt, 1829
Psikologi bertugas menyelidiki apa yang
kita sebut pengalaman bagian dalam sensasi dan perasaan kita sendiri,
pikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap objek
pengalaman luar yang melahirkan pokok permasalahan ilmu alam.
Sumber (2015) link
Secara umum, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku, perasaan, dan aktifitas manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
Psikologi sebagai ilmu memiliki tiga fungsi, yaitu:
- Menjelaskan, yang mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa
tingkah laku itu terjadi. Hasil penjelasan atau diskusi dalam bentuk
deskripsi yang bersifat deskriptif.
- Memprediksi, yaitu mampu meramalkan
atau memprediksi apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasil prediksi yang prognosis, prediksi atau estimasi.
- Control, yaitu mengendalikan perilaku
seperti yang diharapkan. Manifestasi dalam bentuk tindakan yang
preventif, intervensi atau pengobatan dan rehabilitasi atau perawatan.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya
perilaku merupakan respon terhadap stimulus yang datang. Secara
sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau Stimulus koneksi –
Respon. Ini berarti bahwa sebagai perilaku refleks tanpa pekerjaan
mental sama sekali.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa
perilaku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam
menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi rangsangan sebelum
reaksi. Individu menerima proses mental yang stimulus sebelum memberikan
reaksi terhadap stimulus yang datang.
Pendekatan Psikoanalisis
Sejak tahun 1890-an sampai kematiannya
pada tahun 1939, warga Austria dokter bernama Sigmund Freud
mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal sebagai psikoanalisis.
Pemahaman Freud pikiran berdasarkan
metode penafsiran, introspeksi dan pengamatan klinis, dan terfokus pada
menyelesaikan konflik bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan
psikologis lainnya.
Sigmund Freud percaya bahwa kehidupan
individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga
perilaku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak diakui, seperti
keinginan, impuls, atau dorongan.
Teori Psikoanalisis selain sangat
terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini terutama disebabkan oleh
serangan teori topik seperti seksualitas dan sadar.
Topik tersebut masih dianggap tabu
sangat pada waktu itu, dan Freud disediakan katalis untuk membahas topik
secara terbuka dalam masyarakat beradab. Selain itu, banyak orang yang
menolak teorinya dianggap merendahkan.
Pendekatan Fenomenologis
Pendekatan fenomenologis ini lebih
memperhatikan pada pengalaman subjektif individu karena perilaku sangat
dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap dirinya dan dunianya,
konsep diri, harga diri dan semua hal yang berhubungan dengan kesadaran
atau aktualisasi diri.
Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Jika dilihat dari segi obyeknya, ilmu psikologi dibagi atas kelompok yang besar :
(Dalam Walgito, 2010:3)
1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah
tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia. Cakupan yang luas,
menyebabkan dilakukannya pengelompokan dalam psikologi manusia.
Berdasarkan tujuannya dibedakan atas:
a. Psikologi teoritis
Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu.
b. Psikologi praktis
Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk kebutuhan praktis, khususnya problem solving.
Berdasarkan obyek yang dipelajarinya dibedakan atas :
a. Psikologi umum
Psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia
yang tercermin dalam prilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan
yang berkultur. Psikologi umum memandang manusia seakan akan terlepas
dalam hubungan dengan manusia lain.
b. Psikologi khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan dari
aktivitas aktivitas psikis manusia. Hal hal yang khusus yang menyimpang
dari hal hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi
khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidang bidang berperannya
psikologi. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis,
yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Psikologi khusus dibagi menjadi:
1). Psikologi Konseling & Klinis
Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai
salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip
psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah
penyakit psikologis. Psikologi klinis berkembang kearah reintregasi
bidang-bidang psikologi lainya. Sedangkan dalam psikologi konseling
merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan
dan menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan
gangguan fungsi manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan bidang
psikologi konseling tersebut adalah membantu individu memahami dan
mengubah perasaan, pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi tekanan
mental, menanggulangi krisis, meningkatkan kemampuan mereka dalam
menyelesaikan berbagai persoalan.
2). Psikologi Eksperimen
Cabang psikologi yang mengkaji proses sensing, perceiving, learning
dan thingking. Psikologi eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk
mempelajari tingkah laku manusia (kadang menggunakan hewan coba) dan
sering melakukan penelitian. Beberapa hal yang sering diteliti antara
lain adalah sensasi & persepsi, proses kognitif, learning, ataupun
motivasi. Psikolog eksperimen juga mengembangkan metode pengukuran dan
pengontrolan yang tepat.
3). Behavioral Neuroscience & Comparative Psychology
Mempelajari peran dari sistem saraf pusat dalam mengendalikan perilaku terang-terangan dan rahasia manusia dan hewan. Bidang ini
memfokuskan kajian pada proses biologis, khususnya peran otak pada
perilaku (mencoba menemukan hubungan antara proses biologi dengan
perilaku), karenanya mereka disebut sebagai ahli psikologi fisiologi.
Subjek penelitian biasanya binatang. Mereka membandingkan temuan pada
binatang dengan manusia.
4). Psikologi Perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia
dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu
tersebut Bidang ini memfokuskan kajian pada berbagai faktor yang
membentuk perilaku individu mulai dari konsepsi hingga mati. Khususnya
melihat bagaimana pengaruh kematangan biologis dan lingkungan terhadap
perkembangan manusia.
5). Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru
dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu
tersebut menguraikan tentang kegiatan – kegiatan manusia dalam
hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh –
tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa
psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan
tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkip, yaitu;
a). Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misal:
studi tentang persepsi, motivasi proses belajar dan atribusi (sifat).
b). Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.
c). Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
6). Psikologi Kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian
adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana
cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan
lingkungannya. Bidang ini mempelajari perbedaan individu dengan cara
mengelompokkan individu untuk tujuan praktis dan mempelajari kualitas
setiap individu yang unik. Psikologi kepribadian memfokuskan diri pada
ciri sifat dan karakter.
7). Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang
memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan
lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan
problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat dari specific educational, dan kontribusi scientific professional,
dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara kesehatan,
termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang
terkait dengannya.
Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat
digunakan untuk mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh
dari psychosocial stress.
Secara lebih operasional, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk :
a). Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit
b). Memprediksi tingkah laku tidak sehat
c). Memahami peran psikologi dalam experience of illness
d). Mengevaluasi peran psikologi dalam treatmen
e). Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam
mempromosikan tingkah laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit
dalam skala individu maupun yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun
masyarakat).
8). Psikologi Komunitas
Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar
sistem sosial, kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan
masyarakat. Psikologi komunitas didefinisikan sebagai sutau pendekatan
kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkunan dalam
menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi komunitas
berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental dan sosial yang
dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting mencakup
masyarakat dan komunitas pribadi.
Seorang ahli yang bernama Rapaport mengemukakan bahwa pespektif dari psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal utama yakni :
a). Pengembangan sumber daya individu.
b). Aktivitas politik.
c). Ilmu Pengetahuan.
Ada beberapa konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas, yakni pada :
a). Pencegahan.
Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya
perawatan penderita. Terdiri dari tiga yakni pencegahan primer, sekunder
dan tertier.
b). Pemberdayaan manusia.
Pemberdayaan manusia dalam masyarakat bertujuan untuk mempertahankan
kesehatan dan mencegah munculnya gangguan-gangguan psikologis.
Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi komunitas :
a). Pertama.
Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek secara serentak yakni
kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan
sosial.
b). Kedua.
Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi psikologis
individu, akan tetapi atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak
dari individu kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan
akhirnya kepada struktur yang terbesar yakni kelompok masyarakt secara
utuh dimana individu berada.
c). Ketiga.
Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas berupa seting dan substansi dari suatu area/daerah komunitas.
9). Psikologi Sekolah & Pendidikan
Menurut beberapa ahli, psikologi pendidikan bisa diartikan sebagai berikut:
1). MenurutWS.WinkelSj
"Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pra syarat-pra
syarat (faktor-faktor) bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis belajar
dan fase-fase dalam semua proses belajar”.
2). Menurut Richard E. Mayer
“Educational psycology is a branch of psycology concernet with
understanding how the instructional environment and the characteristics
of the learner interact to produce cognitive growth in the learner”
(Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang membahas mengenai
pemahaman bagaimana lingkungan belajar dan karakteristik pelajar
berinteraksi dalam menghasilkan pertumbuhan kognitif dalam diri
pelajar).
3). Menurut H.C Whitherington
“Psikologi pendidikan adalah suatu studi yang sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia”.
4). Menurut Lester. D. Crow dan Alice Crow
“Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan
masalah-masalah belajar yang dialami individu dari sejak lahir sampai
berusia lanjut, terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar”. Seperti dikatakan didalam bukunya sebagai
berikut: “Educational psychology dercribes and explains the learning
experiences of an individual from birth through old age. Its subject
matter is concerned with the conditions that affect learning”.
Gambaran terhadap kita bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah sebagai berkut:
a). Pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya.
b). Psikologi anak.
c). Hygiene rokhani.
d). Kecerdasan (intellegensi) dan peniliannya.
e). Perbedaan-perbedaan individu.
f). Hakekat perbuatan belajar.
g). Faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar.
h). Soal tranfer dalam belajar.
i). Tes dan soal penilaian atau pengukuran.
j). Teori dasar tentang motivasi.
k). Arti motivation bagi pengajaran.
l). Perkembangan sosial dan emosianal.
Metode-metode yang biasa dipergunakan oleh para psikolog termasuk
psikologi pendidikan menurut L.D Crow dan Allice Crow Ph.D. adalah
sebagai berikut:
a). Introspection
b). Observation
c). Genetic approach
d). Evaluating techniques
e). Experimental method
f). Statistical analysis
10). Psikologi Industri dan Organisasi
Merupakan hasil perkembangan dari psikologi umum, psikologi
eksperimen dan psikologi khusus. Psikologi industri dan organisasi
merupakan suatu keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturan-aturan
dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Penggunaan
psikologi industri dan organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan
kemamfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai
organisasi maupun karyawannya.
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
a). dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
b). Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud
agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk
kepentingan dan kemamfaatan manusianya dan organisasinya.
11). Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku
manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik
lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam
psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan
lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap
dan mental manusia.
Ruang lingkup Psikologi lingkungan lebih jauh membahas tentang
rancangan (design), Organisasi dan Pemaknaan. Ataupun hal yang spesifik
seperti ruang, bangunan, ketetanggaan, rumah sakit dan ruangnya serta
setting-setting lain pada lingkup bervariasi (Proshansky, 1974).
Sementara itu, Vietch dan Arkkelin (1995) menetapkan bahwa psikologi
lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari
sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi,
ekonomi, sosiologi, kimia fisika, sejarah, filsafat, beserta sub
disiplin dan rekayasanya.
Jenis-jenis lingkungan di dalam sosiologi lingkungan yang beberapa di
antaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah
(Sarwono, 1992):
a). Lingkungan Alamiah (Natural Environment) seperti : lautan, hutan, dsb
b). Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment) seperti : jalan raya, taman, dsb
c). Lingkungan Sosial
d). Lingkungan yang di Modifikasi
12). Psikologi Lintas Budaya
Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus
ranah individual. Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia
bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang
lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan
bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai
kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan
transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka
perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama.
Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok
individu itulah yang disebut budaya.
Pada ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu
bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu
tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh.
Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen
budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar.
Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi
kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari
individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat
bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu.
Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan
etnis mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula
paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil
bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian
lintas budaya merupakan pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial
dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi tertentu
dari kebudayaan.
2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil
penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan
manusia. Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah
manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya
kemudian diarahkan pada manusia.
Psikologi perilaku hewan adalah menekan bagian luar masih
diperebutkan batas kemampuan hewan, terutama primata non-manusia,
lumba-lumba, dan burung, untuk memperoleh sintaks dan kosakata bahasa
manusia (Bekoff & Jamieson, 1996). Reecting pendekatan ini adalah
studi yang meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk terlibat dalam apa
yang dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses kognitif.
Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan burung beo
abu-abunya Alex telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan
tugas-tugas kognitif, seperti jika-maka penalaran dan beberapa
classication, bahwa Piaget dianggap menantang bagi anak- anak di bawah
usia tujuh tahun. Sebuah untai ketiga penelitian (Thompson, Miles, &
Lyn, 1997) pencarian kerajaan binatang untuk emosi seperti empati,
altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan-emosi dicap sebagai manusia
karena mereka pra- sumably berasal dari proses mental yang lebih tinggi.
Seperti tradisi “manusia sebagai binatang, “merupakan petunjuk ini
penelitian bentuk paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku
manusia, kognisi, dan emosi.
Motivasi & Emosi
Pengertian motivasi menurut para ahli :
- Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2011), motivasi didefenisikan
sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak,
mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik
dalam kegiatan tertentu.
- Menurut Uno (2007) motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan;
harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah
sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh
Howard, 2010) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi
seseorang dengan situasi yang dihadapinya.
Sumber (2013) link
Menurut pandangan pribadi, motivasi adalah dorongan hasrat atau keinginan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengaruh psikologis dari lingkungan yang membuat orang tersebut semangat untuk melakukan suatu hal.
Pengertian emosi menurut para ahli :
- Daniel Goleman adalah setiap kegiatan atau pergolakan perasaan,
pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Daniel
juga mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan
pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
- Soergada Poerbakawatja mengemukakan pengertian emosi
adalah respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan
fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus. Respons demikian terjadi baik terhadap
perasaan-perasaan eksternal maupun internal. Dengan pengertian emosi
menurut Soergada ini terlihat jelas perbedaan antara perasaan dengan
emosi, bahkan terlihat jelas bahwa perasaan termasuk ke dalam emosi atau
menjadi bagian dari emosi.
Bentuk-bentuk emosi menurut para ahli :
Bentuk-bentuk emosi menurut Daniel Goleman, yaitu :
- Amarah adalah salah satu dari
bentuk emosi yang di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah
besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung,
bermusuhan, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
- Kesedihan ialah salah satu dari
bentuk emosi yang di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram,
melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi.
- Rasa takut merupakan salah satu
dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup,
khawatir, waswas, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang,
ngeri, kecut, panik dan fobia.
- Kenikmatan adalah salah satu dari
bentuk emosi yang di dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas,
riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona,
puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali dan mania.
- Cinta ialah salah satu dari bentuk
emosi yang di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan,
kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih sayang.
- Terkejut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi terkesiap, takjub dan terpana.
- Jengkel adalah salah satu dari
bentuk emosi yang di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci,
tidak suka dan mau muntah.
- Malu merupakan salah satu dari
bentuk emosi yang di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal
hati, menyesal, hina, aib dan hati hancur lebur.
Menurut pendapat pribadi, emosi dapat diartikan sebagai bentuk pergolakan batin dan perasaan seseorang yang menyebabkan perubahan fisik dan psikis yang disebabkan oleh suatu hal tertentu yang menimpa orang tersebut untuk bereaksi.
Kepribadian
Pengertian kepribadian menurut para ahli :
Dibawah ini pengertian kepribadian menurut para ahli, dapat kamu baca di bawah ini:
- Menurut, Theodore R. Newcombe – Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap
perilaku.
- Menurut, Yinger – Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari
seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian instruksi.
- Menurut, Cuber – Kepribadian adalah gabungan keseluruhan
dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
- Menurut, M.A.W Bouwer – Kepribadian adalah corak tingkah laku
sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini &
sikap-sikap seseorang.
Sumber (2014) link
Menurut pendapat pribadi, kepribadian adalah sifat-sifat yang ada dalam diri seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Unsur-unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur
yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam
sekitar manusia mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang
diterimanya lewat panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel-sel
pada bagian tertentu dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya
diproses menjadi susunan-susunan yang dipancarkan oleh individu kealam
sekitar, yang dikenal dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses
akal manusia yang sadar”. Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan
kembali menjadi suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan
yang mengandung bagian-bagian.
Penggambaran yang terfokus dengan secara
lebih intensif yang terjadi sebab pemusatan secara lebih intensif di
dalam pandangan psikologi biasanya disebut sebagai “Pengamatan”.
Penggambaran mengenai lingkungan dengan fokus kepada bagian-bagian yang
paling menarik perhatianya seringkali diolah dengan sutu proses dalam
akalnya yang menghubungkannya dengan berbagai macam penggambaran lain
yang sejenisnya, sebelumnya pernah diterima & diproyeksikan oleh
akalnya, dan lalu muncul kembali sebagai kenangan. Dan juga penggambaran
yang baru dengan pengertian yang baru dalam istilah psikologi sering
disebut “Apersepsi”. Penggabungan & membandingkan-bandingkan bagian
dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran
lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan dengan asas-asas
tertentu.
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai
macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang
individu yang melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang tidak
menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam
kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-macam
pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat
dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia
yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif/negatif.
3. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi
perasaan-perasaan lain yang tak ditimbulkan karena diperanguhi dengan
pengeathuannya, tapi karena memang sudah terkandung di dalam
organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang
sudah meruapakan naluri sering disebut dengan “Dorongan”.
Contoh Kasus
Kasus 1 :
Sumber kasus : http://news.liputan6.com/read/2501381/psikolog-kasus-seperti-yuyun-terjadi-karena-kecanduan-pornografi
Liputan6.com, Jakarta - Ahli Neuropsikologi Psikologi Saraf Ihsan
Gumilaf memprediksi, kasus kejahatan seksual seperti yang dialami siswi
SMP di Bengkulu, Yuyun, bakal terulang dalam waktu dekat.
Kejahatan
seksual seperti itu, kata Ihsan, 90 persen pelakunya adalah remaja dan
pemuda. Penyebabnya, karena pergaulan tak terkontrol, seperti orang
dewasa memperkenalkan pornografi kepada anak kecil.
Ihsan
berpendapat, banyak pihak keliru menganggap tuak penyebab utama 14
pelaku kejahatan seksual kepada Yuyun. Minuman keras itu hanya pemicu.
Penyebab utamanya, karena para tersangka rutin mengonsumsi tayangan pornografi, baik video maupun gambar.
"Pemerkosaan gang rape
akan terjadi lagi dalam waktu dekat. Kalau pemberitaan di media terjadi
karena miras, saya rasa bukan. Ketika ada teman yang bertemu mereka,
ternyata mereka kecanduan pornografi," kata Ihsan dalam diskusi di
Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Kasus kejahatan seksual menimpa siswi SMP di Bengkulu, Yuyun.
Pelakunya berjumlah 14 remaja di bawah umur, yang diduga usai menenggak
minuman keras. Jenazah Yuyun dibuang di jurang sedalam lima meter.
Analisa :
Melalui berita tersebut dapat dianalisa, pemerkosaan terhadap pelajar SMP yang juga dilakukan oleh anak seusianya disebabkan oleh kecanduan pornografi dan minuman keras. Mirisnya, di Indonesia marak sekali terjadi anak dibawah umur 21 tahun sudah mulai mencari informasi tentang pornografi di internet yang disebarkan oleh media yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, minuman keras dan pergaulan yang tidak sehat lainnya (narkoba) juga kerap menjumpai anak-anak yang seharusnya menghabiskan waktunya di bangku sekolah. Hal ini terjadi juga karena kurangnya pengawasan dari orangtua, sehingga anak belajar dari lingkungan luar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan akibatnya. Psikologis anak terbentuk karena pergaulan dan lingkungan tempat mereka dibesarkan.
"Pelaku gang rape itu terjadi 90 persen terjadi pada remaja. Ini merusak
otak. Jangankan di Bengkulu, di kota saja luar biasa banyak yang
adiktif. Mereka itu dicekoki orang dewasa lihat pornografi," sambung
dosen Psikologi Universitas Bina Nusantara ini.
Ihsan mengatakan,
anak-anak yang terbiasa melihat tayangan pornografi akan sulit
mengendalikan pikirannya. Akhirnya, dopamine atau rangsangan rasa senang
meningkat, otak pengendali sikap yang terletak di bagian dahi kepala
akan pasif.
"Otak di belakang dahi sangat mengendalikan diri. Intinya, kalau pornografi kebanjiran dopamine, yang hilang self control. Dibandingkan orang normal, self control adiksi pornografi lebih tidak aktif," pungkas Ihsan. (Liputan6.com)
Kasus 2 :
Sumber kasus : https://kolompsikologi.wordpress.com/2013/10/19/bipolar-anak/
Sheyna, 13 tahun, memiliki orangtua yang overprotective dan sangat menuntut supaya Sheyna mengikuti apa saja perintah yang diberikan kepadanya.
Sheyna merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, dan hanya ia yang
perempuan. Sheyna menganggap dirinya sangat bergantung pada orangtua,
ditambah lagi orangtua memperlakukan Sheyna seperti anak kecil yang
berusia di bawah usia dirinya.
Kedua kakak Sheyna sangat pembangkang bahkan kakak pertama Sheyna (18 tahun) pernah blak-blakan mengaku
kepada orangtua mereka bahwa ia telah melakukan aktivitas seksual
dengan teman di sekolah. Tentu saja, orangtua menjadi sangat marah,
apalagi orangtua sangat strict terhadap isu-isu seksual. Bahkan, orangtua selalu membahas kepada Sheyna dan kedua kakak bahwa virginity itu
harus dijaga hingga kelak menikah. Kondisi kakaknya ini berbanding
terbalik dengan Sheyna yang sangat pasif dan penurut, serta menjadi
satu-satunya anak yang dianggap “baik” oleh orangtuanya sehingga Sheyna
dijuluki “Little Miss Perfect”.
Ada riwayat sakit mental di dalam keluarga Sheyna. Nenek kandung
Sheyna dari pihak Ibu serta Bibi Sheyna dari pihak Ayah sama-sama
menderita depresi.
Sheyna mengalami insomnia sejak ia berusia 10 tahun. Setiap
malam ia mengalami kesulitan untuk tidur dan akhirnya mengganggu
kegiatan belajar di sekolah. Nilai Sheyna sampai mengalami penurunan
yang cukup parah, sehingga orangtua memutuskan supaya Sheyna menjalani home-schooling saja supaya Sheyna dapat mengatur waktu kapan untuk belajar. Perilaku insomnia ini
dialami Sheyna pasca pertengkaran hebat di dalam keluarga, di mana
kakak pertama Sheyna ternyata sampai menghamili temannya di sekolah.
Pada saat itu, kondisi rumah sangat “panas”, Ayah dan Ibu selalu
bertengkar setiap ada kesempatan di pagi-siang-sore-malam. Keadaan
semakin memanas karena kakak pertama Sheyna sempat kabur dari rumah
bersama teman yang ia hamili, sehingga memicu pertengkaran antara
keluarga Sheyna dengan keluarga yang anaknya dihamili oleh kakak Sheyna
tersebut. Kondisi tersebut berlangsung hingga kurang-lebih dua bulan dan
sejak itu, Sheyna sulit sekali memejamkan mata seberapa pun dirinya
mengantuk karena bayangan pertengkaran dan suasana memanas itu selalu
menghantui Sheyna. Untuk pertama kalinya, di masa sebulan itu, Sheyna
mengalami ledakan emosi yang tinggi.
Sejak saat itu, Sheyna juga semakin sering menyendiri di dalam kamar
untuk menghindari pertengkaran. Bagi Sheyna, dia menjadi lebih rileks
dengan berada di dalam kamar. Dia juga semakin bisa berpikir, mencari
tahu, dan menganalisa segala hal yang ia senangi. Sheyna tertarik dengan
politik dan memiliki pemikiran tersendiri tentang politik, misalnya ia
percaya bahwa dirinya merupakan reinkarnasi dari seorang politikus
Romawi di masa lalu.
Keluarga dan teman-teman Sheyna melihat Sheyna sebagai orang yang
sangat rapi dan teroganisir. Sheyna senang menuliskan apapun ide-ide
yang ia miliki dan menuliskan di buku diary, komputer, bahkan dinding kamarnya penuh dengan papernote yang
ditempelkan secara berantakan dan berisi ide-idenya tersebut.
Kebanyakan ide yang Sheyna tuliskan berisi tentang hal-hal yang selama
ini dianggap tabu untuk dibicarakan di dalam keluarganya, seperti
tentang dorongan seksual dan tingkat spiritualitas. Aktivitas ini
semakin menjadi-jadi saat ia merasakan gairah luar biasa untuk melakukan
sesuatu.
Selama proses pertengkaran di dalam keluarganya, Sheyna sempat
mengalami depresi dan depresi yang ia miliki semakin menjadi-jadi karena
hingga saat ini Sheyna masih menderita insomnia. Sheyna juga menderita
kesulitan untuk makan dan konsentrasi. Di puncak depresinya, Sheyna
akhirnya beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri. Beruntung, Ibu
selalu menemukan Sheyna tepat waktu sehingga Sheyna masih bisa
diselamatkan.
Analisa :
Bipolar Disorder merupakan gangguan mental yang sering diderita oleh seseorang yang berusia remaja hingga dewasa. Ini adalah gangguan mood yang disebabkan oleh kelainan zat dopamine pada otak. Bisa disebabkan oleh keturunan (kelainan bawaan / ibu hamil yang juga mengidap gangguan bipolar), tapi ada juga yang disebabkan oleh lingkungan sekitar. Kasus Sheyna adalah yang mencangkup keduanya. Selain Sheyna mempunyai keturunan dari pengidap gangguan mental, lingkungan tempat tinggal Sheyna juga sebagai pemicunya.
ODB (Orang Dengan Bipolar) memiliki mood swing yang drastis. Adakalanya disaat episode manik, ia akan memunculkan berbagai ide dan gagasan yang melompat-lompat dipikirannya. Ide-ide tersebut kadang tidak masuk akal orang normal. Sebaliknya, jika sedang episode depresi, ODB sering kali melakukan percobaan bunuh diri. Episode ini dapat berganti hanya dengan hitungan menit saja.
Menurut pendapat saya, ODB memerlukan perhatian dan pengertian terhadap sesuatu yang dilakukannya oleh orang terdekat mereka. Maka dari itu, kehadiran keluarga yang harmonis adalah salah satu hal terpenting bagi ODB agar bisa sembuh.